RAPOR PENDIDIKAN UPT SDN 01 KOTO BARU

Rapor Pendidikan

Rapor Pendidikan merupakan hasil evaluasi sistem pendidikan yang mencakup hasil
belajar murid, proses pembelajaran, pemerataan kualitas layanan, kualitas pengelolaan
sekolah, serta kualitas sumber daya manusia yang terlibat di sekolah.

Sejak tahun 2022, Rapor Pendidikan telah digunakan sekolah dan pemerintah daerah
sebagai pedoman dalam merencanakan strategi peningkatan kualitas layanan. Kini Anda
sebagai masyarakat juga bisa mengakses informasi Rapor Pendidikan untuk turut
bergotong royong dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Rapor Pendidikan Indonesia berisi hasil evaluasi sistem pendidikan secara menyeluruh yang berasal dari hasil Asesmen Nasional, survei nasional, dan data pendidikan dari tahun sebelumnya.

Sekolah dan pemerintah daerah telah menggunakan Rapor Pendidikan untuk merencanakan strategi peningkatan kualitas layanan. Kini masyarakat juga dapat mengakses Rapor Pendidikan Indonesia untuk turut mengetahui kondisi pendidikan saat ini, mendiskusikan hal yang bisa dilakukan, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Rapor Pendidikan menampilkan kondisi satuan pendidikan berdasarkan data dari hasil asesmen dan survei-survei nasional yang melibatkan satuan pendidikan dan daerah.

Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah dapat menjadikan Rapor Pendidikan acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akarnya, lalu membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, publik juga dapat mengakses Rapor Pendidikan sebagai upaya gotong royong membenahi kualitas pendidikan.

Ringkasan Kondisi Satuan Pendidikan UPT SDN 01 Koto Baru Tahun 2025

Ilustrasi Ringkasan Kondisi Satuan Pendidikan Anda Tahun 2025

Ringkasan Kondisi Satuan Pendidikan Anda Tahun 2025

Dibandingkan tahun 2024, Kemampuan numerasi SDN 01 KOTO BARU mengalami peningkatan paling tinggi di antara indikator lain. Dari seluruh capaian tahun ini, Kualitas pembelajaran menjadi indikator dengan pencapaian terbaik. Meski demikian, Kemampuan numerasi adalah indikator dengan pencapaian terendah, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya Kompetensi pada domain Geometri. Contoh upaya untuk membenahi hal ini adalah melalui Kemampuan untuk memahami geometri berkaitan erat dengan kemampuan numerasi siswa secara keseluruhan.